Pengunjung

Pengikut

we are family On Selasa, 05 November 2013

Assalamu’alaikum wr wb


Hai sobat blogger, ini adalah postingan pertamaku. Karena kebetulan aku mengikuti Earth Science Olimpaid, maka untuk pada kesempatan kali ini aku ingin bahas yang suatu benda yang nampak berkilau. Mengapa? karena aku ingin di postinganku akan selalu berkilau layaknya benda ini. Ok, mari kita langsung bahas saja.

Benda ini bernama "emas". Salah satu perhiasan yang digunakan oleh kaum hawa. Namun, nampaknya benda yang memiliki kilau ini terkadang disalahgunakan  oknum tidak bertanggungjawab hanya untuk kepentingan finansial semata. Karena nyatanya emas tidak hanya dapat digunakan sebagai perhiasan, namun juga sebagai bahan mata uang seperti dinar dan juga alat investasi.

Karena emas merupakan barang yang diperbutkan oleh banyak orang dilihat dari segi fungsinya. Maka untuk dapat mengetahui apakah yang kita beli emas asli atau emas palsu, maka ada beberapa cara untuk menentukannya. Kita tahu emas murni memiliki kandungan 24 karat. Lalu, apabila emasnya tidak memiliki kandungan 24 karat tidak bisa dikatakan emas murni?. Yapss, emas yang karatnya tidak sampai 24, bukan berarti dianggap emas palsu, namun emas ini memiliki pengotor atau bahasa kerennya impurities. Semakin banyak impurities tentu kualitas emas akan lebih buruk dan harga juga lebih murah. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :

  • Apabila ada emas dengan karat 23,maka tingkat kemurniannya adalah 23/24 x 100% = 95,8%, sehingga apabila kadarnya 23 karat dengan berat 15 g, maka kandungan emas murninya 23/24 x 15 g =  14,375 g
  • Selain perhitungan manual, ada SNI (Standar Nasional Indonesia) 13-3487-2005 
Selanjutnya dilihat dari unsurnya , dia masuk kategori native element (hanya memiliki 1 unsur kimia atau 1 komposisi "emas = Au") atau istilah gampangnya unsur bebas yang ada di alam. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak dapat akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. Oleh karena sifat-sifat itulah emas dapat dibentuk-bentuk menjadi perhiasan.

Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:
  • Wujud

Padat
  • Bilangan oksidasi

+1 dan +3
  • Massa jenis

18,3 g/cm3
  • Titik didih

2809 °C
  • Titik lebur

1064,18 °C
  • Struktur kristal

kubus pusat muka

Gambar 1 Struktur Kristal Emas
sumber : wanibesak.wordpress.com

Emas dikatakan sangat tidak reaktif karena pada kondisi biasa tidak bereaksi dengan sebagian besar pereaksi dan unsur-unsur lain. Asam sulfat pekat, asam fluorida, asam klorida, oksigen, nitrogen, halogen, selenium, karbon dan hidrogen pada suhu kamar tidak bereaksi dengan emas, tetapi pada suhu tinggi sekitar 150 ÂșC emas dapat bereaksi dengan brom dan uap air. Jadi dia tidak mau atau susah kalau mau berikatan dengan yang lainnya. Dalam tabel periodik dia menempati golongan B dan memiliki rumus kimia Au (Aurum). Emas ini terbentuk di urat kaursa (quartz venis)  hidrotermal temperatur tinggi di batuan exstrusive. Tetapi sering ditemukan sebagai campuran logam alami dengan silver (electrum) dan sedikit ditemukan dengan palladium (porpezite) and rhodium (rhodite). Bagaimanapun, kebanyakan emas  yang diperoleh dari konsentrasi sedimentary asli, river sand dan deposit fosil (matrik konglomerat), dimana dia bergabung dengan mineral-mineral yang berat.

Gambar 2 Emas yang Masih Belum Diolah

Emas ini biasanya berasosiasi dengan pirit, arsenopirit dan pirhotit. Dia juga memiliki warna kuning dengan kilap metal yang sama dengan pirit (FeS2). Jadi terkadang kita bingung membedakan mana emas dan mana pirit. Karena itulah pirit sering disebut emas palsu (false gold).  Lalu, bagaimana membedakan =antara emas asli dengan emas palsu (pirit) itu?

Mudah aja sobat blogger, ada beberapa cara sebagai berikut:
  1. Gosoklah emas yang akan dibeli pada kaca porselin. Setelah digosok jika terbentuk lapisan hitam maka itu adalat pirit yang dilapisi emas pada bagian atas atau hanya pirit dan sebaliknya jika setelah digosok terbentuk warna kuning maka itu adalah emas. pirit adalah senyawaan dari besi dengan belerang dengan warna kuning serta memiliki kilau seperti emas. pirit memiliki rumus kimia FeS2.
  2. Dekatkan magnet pada batang atau potongan emas kemudian perhatikan apakah batang emas atau potongan emas ditarik emas. pengujian dengan cara ini sangat tergantung pada kadar emasnya. Jika emas yang memiliki bilangan karat tinggi misalnya emas 17 atau 18 karat, maka tarikan magnet akan sangat kecil, hal ini disebabkan emas dengan bilangan karat tinggi unsur pengotor yang ditambahkan sangat ssedikit. Jadi unsur pengotor atau unsur yang ditambahkan inilah yang ditarik magnet. Emas sendiri tidak ditarik oleh magnet.
  3. Gosoklah batang emas pada kaca atau gelas, jika emas yang diuji mampu menggores kaca atau gelas maka itu bukan emas atau emas yang memiliki kemurnian sangat rendah.
  4. Tetesilah emas dengan H2S jika terbentuk warna hitam maka kemurnian emas tersebut sangat rendah.
  5. Untuk mengetahui tingkat kemurnian emas secara teliti dapat menggunakan peralatan X-Ray Fluorescence (XRF) dan niductivity Couple Plasma Optical Emission Spectrometer (ICP-OES), walaupun sedikit lebih mahal.
Gambar 3 Pirit (False Gold)

Ok sobat blogger, mungkin hanya ini yang dapat aku jelaskan. Semakin modern zaman, maka semakin banyak orang yang berbuat batas kewajaran seperti memalsukan emas. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih. Berfikirlah sebelum bertindak, itu akan menjadikan anda semakin dewasa. Bila ada yang kurang jelas, silahkan tinggakan di kolom komentar.


Wassalamu’alaikum wr wb.

Leave a Reply

Terima Kasih

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments