- Home »
- Jodipan , Kampung , Kampung Kota , Kampung Warna Warni , Kota Malang »
- Telisik Kampung Warna Warni Jodipan
we are family
On Minggu, 04 September 2016
Assalamualaikum Wr Wb
Hai sobat blogger, trend wisata baru di Kota Malang sedang ramai diperbincangkan. Kita sebut saja kampung kumuh di DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas baru-baru ini telah disulap menjadi obyek wisata. Yupss, Kampung Warna Warni namanya.
Berlokasi di kelurahan Jopidan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, kampung ini dulunya permukiman kumuh. Awal mulanya pemikiran untuk melakukan pengecatan muncul dari mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadyah Malang (UMM). Para mahasiswa ini berkeinginan untuk mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Berlokasi di kelurahan Jopidan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, kampung ini dulunya permukiman kumuh. Awal mulanya pemikiran untuk melakukan pengecatan muncul dari mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadyah Malang (UMM). Para mahasiswa ini berkeinginan untuk mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Gambar 1 Kampung Kali Code, Jogjakarta sumber : www.indonesia-tourism.com |
Ide pengecatan rumah-rumah di kampung sebenarnya pernah dilakukan oleh Romo Mangunwijaya di bantaran Kali Code, Kota Jogjakarta.
Pewarnaan kampung mulai diterapkan di RW 02 meliputi RT 06,07, dan 08 dimana 100 lebih kepala keluarga menghuni daerah tersebut. Supaya tujuan awal ini terwujud. Para mahasiswa mengajukan kerjasama dengan salah satu produsen cat di Indonesia. Produsen tersebut ialah perusahaan cat bermerek Decofresh, PT Intidayaguna Anekawarna. Pengecatan ini dilakukan di bagian luar rumah yang mencakup dinding dan atap.
Gambar 1 Spot foto paling terkenal untuk selfie sumber : dok. pribadi |
Gambar 2 Spot foto 2 sumber: dok. pribadi |
Gambar 3 Spot foto 3 sumber : dok.pribadi |
Jika kalian ingin masuk Kampung Warna Warni hanya butuh Rp 2.000 untuk dapat mengeksplore tempat ini. Biaya tersebut rupanya untuk mengangkut sampah dan perawatan lingkungan. Meskipun hanya kondisi fisik kampung telah berubah, kepedulian hidup bersih berupa kepemilikan sanitasi juga meningkat. Kedatangan wisatawan ternyata mampu dapat mengubah mereka, toilet umum digunakan secara bergantian oleh masyarakat. Selain itu, kunjungan wisatawan memberikan dampak ekonomi bagi warga. Mereka dapat berjualan minuman dan makanan ringan serta mengelola parkir kendaraan.
Begitu banyak kampung-kampung kota yang telah bertransformasi menjadi lebih apik, bahkan hanya dengan sentuhan kuas dari cat-cat beraneka warna. Melalui program pewarnaan kampung ini, jangan hanya melirik bangunan-bangunan skyscrapper yang hanya bisa dinikmati oleh golongan atas. Sekarang kita bisa lihat bahwa kampung kota adalah aset yang patut dijaga, sebab memiliki 3 komponen penting ekonomi, sosial dan lingkungan atau yang biasa disebut SUSTAINABLE.
Wassalamualaikum wr wb
Wassalamualaikum wr wb