Gunung Semeru Dongeng Punya
Assalamu’alaikum Wr Wb
Hai sobat blogger, bosen juga ya kalo bahas sains melulu. Ok
untuk mengistirahatkan otak kita dari zona saturation (titik jenuh). Aku punya
cerita atau dongeng menarik nih. Tapi tetep seputar geosains donk.
Ceritanya tentang Gunung Semeru. Kalian yang berdomisili di
Malang, tentunya tau donk. Gunung yang satu ni. Ga’ usah basa-basi lagi. Yuk
kita simak ceritanya….
Semeru memang memiliki mitos yang menarik. Dalam naskah kuno
Tantu Panggelaran yang diperkirakan berasal dari abad ke-15, dikisahkan bahwa
Gunung Semeru berasal dari India. Ketika itu, Bumi belum stabil. Pulau Jawa
masih terombang-ambing di tengah lautan. Bathara Guru pun memerintahkan para
dewa dan raksasa untuk memindahkan Mahameru, gunung tertinggi di India, ke Jawa
sebagai pemberat agar kedua pulau itu tetap.
Dewa Wisnu kemudian menjelma menjadi kura-kura yang amat
besar. Di atas cangkangnya, Mahameru bergerak dari India ke Jawa. Dewa Brahma
mengubah dirinya menjadi ular yang amat panjang dan melilit gunug itu agar bias
ditarik. Para dewa dan raksasa menyeretnya ke tanah Jawa.
Mereka meletakkan gunung tersebut di bagian barat Pulau
Jawa. Namun, sisi timur pulau itu malah terungkit dan menjadi tidak seimbang.
Para dewa pun memindahkan gunung ke bagian timur. Pulau Jawa sudah terpancang
di tengah samudera. Namun, Mahameru miring ke utara karena terlalu berat. Para
dewa pun memutuskan untuk memotong ujungnya, lalu membuangnya ke bagian barat.
Potongan gunung itu diberi nama Pawitra, dan kini berubah menjadi Penanggungan.
Kisah tentang asal mula Gunung Semeru semakin menarik dengan
ditemukannya arca Hindu, yaitu Arcopodo, dan prasasti di Ranu Kumbolo. Prasasti
di Ranu kumbolo yang berhuruf dan berbahasa Jawa kuno ini diinterpretasikan
sebagai peringatan kunjungan raja Kameswara dari kerajaraan Kediri yang
berziarah ke sebuah pemandian suci.
Ok sekian dulu, mendaki gunung memang menarik apalagi kalau
mengenal sejarahnya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Topan Haiyan, Bencana Terbesar di Filipina
Assalamu’alaikum Wr Wb
Dapatkah anda menarik kesimpulan dari premis-premis tersebut. Sungguh mengerikan bukan? Lalu, apakah ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir bencana tersebut bila datang kembali?
Menurut ilmu yang pernah aku dapatkan ketika berkunjung kesalah satu BMKG KarangPloso di Kota Malang, untuk mencegah suatu bencana dalam bidang meteorologi tergolong susah. Kenapa bisa susah? Jadi gini, seluruh BMKG di dunia itu saling berinteraksi, bertukar informasi tentang prediksi cuaca yang terjadi pada hari dan waktu yang sama. Data-data yang diterima kemudian diplot dan dijadikan peta cuaca. Kemudian, darisana baru diketahui kira-kira mana negara yang akan mengalami gangguan cuaca atau bencana. Rentetan proses tersebut tentu membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan perubahan cuaca yang begitu cepat. Jadi karena itulah untuk mencegahnya itu susah.
Hai sobat blogger, pastinya kalian sudah mendengar berita di
Filipina.
Yupss, Topan Haiyan, yang telah memporak-porandakan negara tersebut!
Dilihat dari korban yang berjatuhan sudah mencapai 10.000 jiwa, katan polisi senior di Provinsi Leyte, Filipina tengah, Chief Superintendent Elmer Soria dan itu masih bisa bertambah. Angka yang sangat fantastis untuk sebuah topan. Menurut surat kabar yang aku baca. Topan Haiyan merupakan bencana yang paling mematikan yang pernah terjadi di Filipina.
Yupss, Topan Haiyan, yang telah memporak-porandakan negara tersebut!
Dilihat dari korban yang berjatuhan sudah mencapai 10.000 jiwa, katan polisi senior di Provinsi Leyte, Filipina tengah, Chief Superintendent Elmer Soria dan itu masih bisa bertambah. Angka yang sangat fantastis untuk sebuah topan. Menurut surat kabar yang aku baca. Topan Haiyan merupakan bencana yang paling mematikan yang pernah terjadi di Filipina.
Diketahui Filipina termasuk negara yang sering banget terjadi Topan.
Kenapa bisa? Jadi, selain Filipina dekat dengan laut. Ia juga berada di lebih dari lintang 10O. Sehingga ada pelengkungan gaya coriolis yang membuat topan dapat terjadi.
Kenapa bisa? Jadi, selain Filipina dekat dengan laut. Ia juga berada di lebih dari lintang 10O. Sehingga ada pelengkungan gaya coriolis yang membuat topan dapat terjadi.
![]() |
Gambar 1 Perjalanan Topan Haiyan |
Dikatakan dalam surat kabar kecepatan anginnya sekitar 235
km/jam. Kalau kita lihat skala Beuafort, yakni skala pengukur relatif kecepatan
angin. Angka tersebut menunjukkan nilai akhir pada skala yaitu 12, sehingga dikategorikan sebagai “hurricane” (siklon) dengan gejala alam yaitu pohon besar tumbang dan
gedung-gedung roboh.
Disebutkan pula kekuatan Topan Haiyan setara dengan topan kategori 4. Berdasarkan skala Fujita yang mendasar pada kekuatan tornado, maka kerusakan yang dialami bila topan dengan kategori 4 adalah kerusakan hebat, rumah permanen porak-poranda, bangunan dengan pondasi semi permanen tersapu.
Disebutkan pula kekuatan Topan Haiyan setara dengan topan kategori 4. Berdasarkan skala Fujita yang mendasar pada kekuatan tornado, maka kerusakan yang dialami bila topan dengan kategori 4 adalah kerusakan hebat, rumah permanen porak-poranda, bangunan dengan pondasi semi permanen tersapu.
Dapatkah anda menarik kesimpulan dari premis-premis tersebut. Sungguh mengerikan bukan? Lalu, apakah ada upaya pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir bencana tersebut bila datang kembali?
![]() |
Gambar 2 Kerusakan akibat Topan Haiyan |
Menurut ilmu yang pernah aku dapatkan ketika berkunjung kesalah satu BMKG KarangPloso di Kota Malang, untuk mencegah suatu bencana dalam bidang meteorologi tergolong susah. Kenapa bisa susah? Jadi gini, seluruh BMKG di dunia itu saling berinteraksi, bertukar informasi tentang prediksi cuaca yang terjadi pada hari dan waktu yang sama. Data-data yang diterima kemudian diplot dan dijadikan peta cuaca. Kemudian, darisana baru diketahui kira-kira mana negara yang akan mengalami gangguan cuaca atau bencana. Rentetan proses tersebut tentu membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan perubahan cuaca yang begitu cepat. Jadi karena itulah untuk mencegahnya itu susah.
Semoga bermanfaat!
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Lagi, Banjir Rob Melanda Ibukota
Assalamu'alaikum Wr Wb
Hai sobat blogger, bagi kalian yang tinggal di daerah
pesisir pantai pasti mengenal donk, istilah ini. Yaps “banjir rob” Pa sich tu
banjir rob?
Jadi gini pada waktu sekarang, tepatnya saat musim
penghujan. Ni nich mulai banjir rob datang. Dia hanya datang saat musim
penghujan doank kok. Jadi kalo musim kemarau aman-aman aja nich.
Banjir rob
diistilahkan sebagai banjir yang terjadi di pesisir pantai, akibat volume air
yang naik. Biasanya sich kota yang langganan banjir rob ini, siapa lagi kalo bukan
ibukota kita tercinta. Yaps Jakarta! Selain Jakarta tu dekat pesisir pantai.
Jakarta juga memiliki berai permasalahan. Seperti diantaranya jumlah penduduk
yang semakin tak terkendali aja. Hal tersebut membuat jumlah kebutuhan seperti
air bersih pun juga meningkat.
banjir rob di Jakarta
Nah, karena air tu didapat dari dalam tanah. Maka dibor dech
tu tanah, untuk ambil airnya. Karena pengambilannya yang sangat berlebihan.
Akhirnya yang terjadi adalah kosongnya kantung-kantung air dalam tanah. Karena
bagian dalam tanah berongga, so ambles dech tu tanah. Bahasa geologinya
subsidence.
Subsidence tersebut mengakibatkan dpl Jakarta semakin turun
atau semakin mendekati ketinggian level air laut. Jadi maka dari tu bila musim
penghujan atau sedikit saja volume air laut bertambah, maka dapat menyebabkan
banjir rob.
Rob menjadi permasalahan di kota-kota seperti Semarang, Jakarta serta kota-kota yang berada di Pantura Jawa dan akan menjadi permasalahan besar dikemudian hari sejalan dengan pemanasan suhu dunia dan tidak terkendalinya penyedotan air tanah sehingga muka tanah turun.
Ok sekian dulu...
Ok sekian dulu...
Wassalmu’alaikum Wr Wb